JAKARTA – PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) menderita kerugian sebesar Rp85,22 miliar (Rp159,27 per saham) pada 2023.
Di tahun sebelumnya, emiten farmasi ini meraih laba Rp275,24 miliar (Rp514,39 per saham).
Kerugian tersebut, seperti tergambar dalam laporan keuangan PYFA per Desember 2023, dikutip Senin (18/3/2024) disebabkan antara lain oleh pendapatan lain-lain yang anjlok 97,48% jadi Rp9,58 miliar, dari Rp380,99 miliar tahun 2022.
Penjualan bersih emiten farmasi beraset Rp1,52 triliun per Desember 2023 itu turun 1,86% menjadi Rp702,06 miliar pada 2023 dari Rp715,42 miliar pada 2022.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan (BPP) PYFA juga turun 12,44%, dari Rp464,58 miliar pada 2022, menjadi Rp406,75 miliar tahun 2023.
Ini mendorong laba kotor PYFA naik 17,72% jadi Rp295,31 miliar, dari Rp250,84 miliar pada 2022.
Setelah dikurangi beban usaha dan beban lain-lain, PYFA menderita rugi sebelum pajak sebesar Rp83,24 miliar pada 2023.
Pada periode sama 2022, Perseroan meraih laba sebelum pajak sebesar Rp263,08 miliar
Komentari tentang post ini