JAKARTA– PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) sepanjang 2023, membukukan laba bersih Rp1,95 triliun atau bertumbuh 5,98 persen (year-on-year), lantaran ditopang oleh peningkatan pendapatan yang sebesar 9,92 persen.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Jumat (22/3), total pendapatan INTP untuk Tahun Buku 2023 mencapai Rp17,95 triliun atau mengalami kenaikan 9,92 persen dibandingkan dengan perolehan di sepanjang 2022 yang sebesar Rp16,33 triliun.
Seiring dengan peningkatan revenue tersebut, beban pokok pendapatan INTP di 2023 tercatat meningkat 8,13 persen (y-o-y) menjadi Rp12,1 triliun, sehingga laba bruto di sepanjang 2023 sebesar Rp5,85 triliun atau melonjak 13,81 persen (y-o-y).
Sementara itu, laba sebelum pajak penghasilan untuk periode yang berakhir 31 Desember 2023 tercatat Rp2,4 triliun atau mengalami kenaikan 4,8 persen (y-o-y) dibandingkan dengan capaian di sepanjang 2022 yang senilai Rp2,29 triliun.
Dengan adanya beban pajak penghasilan (neto) di 2023 yang sebesar Rp446,08 miliar, maka laba tahun berjalan INTP menjadi Rp1,95 triliun atau meningkat 5,98 persen dibandingkan dengan Tahun Buku 2022 yang sebesar Rp1,84 triliun.
Adapun besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di 2023 juga sebesar Rp1,95 triliun atau bertumbuh 5,98 persen (y-o-y).
Per 31 Desember 2023, jumlah liabilitas INTP mencapai Rp8,68 triliun atau membengkak 41,37 persen (y-o-y), terutama disebabkan oleh entitas anak Indocement, yakni PT Semen Grobogan yang mencatatkan utang jangka pendek kepada PT Bank Standard Chartered sebesar Rp2 triliun.
Komentari tentang post ini