“Capaian kita cukup baik, yang paling penting adalah Rasio Elektrifikasi yang mencapai 98,30%. Tahun 2019 kita punya tugas besar, desa berlistrik harus 100% berlistrik dan rasio elektrifikasi harus 99,9%,” ujar Andy.
Meningkatnya rasio elektrifikasi di seluruh wilayah Indonesia salah satunya karena adanya penambahan infrastruktur ketenagalistrikan. Tambahan infrastruktur ketenagalistrikan sampai dengan akhir tahun 2018 dari pembangkit hampir mencapai 2 gigawatt (GW), sehingga total kapasitas terpasang pembangkit mencapai 62,6 GW.
Transmisi pun bertambah sepanjang 3.441,84 kilometer sirkuit (kms) dan penambahan gardu Induk sebesar 16.495 MVA.
Terkait dengan pelaksanaan Program 35.000 megawatt (MW), hingga akhir tahun 2018 adalah 2,9 GW sudah beroperasi secara komersial (COD/komisioning), 18,2 GW sedang konstruksi serta 11,4 GW perjanjian jual beli listriknya sudah ditandatangani namun belum konstruksi, 1,6 GW dalam proses pengadaan dan 954 MW sedang dalam tahap perencanaan.
Peningkatan kapasitas infrastruktur ketenagalistrikan tersebut menelan biaya investasi sebesar USD 11,28 Miliar di tahun 2018.
Komentari tentang post ini