Guna menggenjot infrastruktur kelistrikan, pemerintah menargetkan adanya penambahan kapasitas pembangkit tenaga listrik EBT mencapai 20.923 megawatt hingga 2030 nanti.
Salah satu capaian positif adalah adanya peningkatan kapasitas pembangkit listrik berbasis energi bersih tersebut.
“Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 1.469 megawatt dengan kenaikan rata-rata sebesar empat persen per tahunnya,” ujarnya.
Agung menyoroti tambahan kapasitas pembangkit listrik EBT pada periode Januari hingga September 2021 sebesar 386 megawatt.
Salah satu faktor pendorong pertumbuhan pembangkit EBT melalui surya maupun air.
“Makanya kami tengah fokus mendorong pemanfaatan PLTs, salah satunya melalui PLTs Atap,” tegasnya.
Secara rinci, tambahan 386 megawatt ini berasal dari PLT Air Poso Peaker 2nd Expansion sebesar 130 megawatt, 12 unit PLT Mikrohidro 71,26 megawatt, 2 unit PLT Panas Bumi 55 megawatt, PLT Bioenergi 19,5 MW, dan PLT Surya Atap 17,88 MW.
Melalui grafik pertumbuhan ini, pemerintah pun tetap optimis bisa mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen di tahun 2025.
Komentari tentang post ini