SURABAYA-Badan Penanaman Modal (BPM) Propinsi Jawa Timur (Jatim) mencacat total realisasi investasi di Jatim pada triwulan II-2014 mencapai Rp 83,24 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 22,27 % dibanding periode sama tahun 2013 yang mencapai Rp 68,08 triliun.
Demikian disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo saat memberikan paparan dalam Forum Ekonomi dan Keuangan Regional (FEKR) bertema “Mencari Solusi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur yang Berkelanjutan, Berdaya Saing dan Inklusif” di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IV Jatim, Rabu (27/8).
Menururnya, dari total realisasi investasi Jatim yang mencapai Rp. 83,24 triliun tersebut, paling besar didominasi oleh realisasi investasi Non Fasilitas yang mencapai Rp. 46,54 triliun. Sedangkan realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp. 29,88 triliun dan realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp. 6,82 triliun.
Dari realisasi investasi PMDN yang mencapai Rp. 29,88 triliun tersebut, Industri makanan menjadi yang teratas dengan nilai investasi mencapai Rp. 7,56 triliun dari 22 perusahaan. Kemudian bidang usaha perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan nilai investasi mencapai Rp. 7,06 triliun dari 5 perusahaan, serta bidang usaha konstruksi dengan nilai investasi mencapai Rp. 5,55 triliun dari 5 perusahaan.
Komentari tentang post ini