Sementara untuk realisasi investasi PMA yang mencapai Rp. 6,82 triliun, industri logam, mesin, dan elektronika menjadi yang teratas dengan nilai investasi mencapai Rp. 1,52 triliun dari 14 perusahaan. Kemudian bidang industri makanan dengan nilai investasi sebesar Rp. 1,41 triliun dari 20 perusahaan, serta industri kimia dan farmasi dengan nilai investasi mencapai Rp. 0,95 triliun dari 13 perusahaan.
Sedangkan berdasarkan asal negara, Jepang menjadi yang teratas dalam PMA dengan nilai investasi mencapai Rp. 1,34 triliun dari 22 perusahaan. Kemudian Singapura dengan nilai investasi mencapai Rp. 1,19 triliun dari 22 perusahaan, serta RRC dengan nilai investasi mencapai Rp. 0,94 triliun dari 19 perusahaan.
Pada triwulan II-2014, lanjut Pakde Karwo, capaian kinerja total izin prinsip investasi di Jatim mencapai Rp. 85,74 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 94,18% dibanding periode yang sama pada tahun 2013. Jumlah tersebut terdiri dari PMDN dengan nilai Rp. 17,77 triliun, dan PMA dengan nilai Rp. 67,97 triliun.
Komentari tentang post ini