Menjelang perhelatan G20 di Bali, RedDoorz juga berkolaborasi dengan BI Provinsi Bali untuk mengedukasi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali agar memilih layanan money changer berlisensi dari BI.
Kolaborasi ini dilakukan untuk memastikan pengalaman para wisatawan berlangsung aman dan menyenangkan dengan mengurangi resiko penipuan yang dapat merugikan wisatawan.
Patricia Rose menambahkan, kasus penipuan di money changer tak terdaftar menyebabkan kerugian dan ketidaknyamanan bagi wisatawan yang berkunjung. Seperti yang terjadi pada turis asal Australia yang merugi sebesar Rp2,2 juta beberapa waktu lalu di Legian, Bali.
Mengetahui hal tersebut, RedDoorz dengan BI Provinsi Bali membantu menyebarkan informasi terkait money changer berlisensi, agar pengalaman wisatawan dan pengunjung di Bali lebih nyaman dan aman.
Edukasi ini tersedia di properti RedDoorz provinsi Bali yang menjelaskan bagaimana cara mengenali money changer tidak berlisensi.
Pelanggan dapat memindai barcode yang tersedia untuk melihat dan memilih layanan money changer berlisensi di Bali.
Ke depannya, RedDoorz akan terus melakukan berbagai upaya untuk membantu mempercepat pemulihan industri pariwisata di Indonesia.
Komentari tentang post ini