Dia menyatakan, ide untuk memberlakukan redenominasi terhadap rupiah memang sudah sejak lama bergulir. “Ide redenominasi sudah lama, sepuluh tahun lalu sudah kami rumuskan. Perjalanannya masih panjang,” ujar Iskandar.
Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, pemberlakuan redenominasi akan bisa terealisasi apabila prasyaratnya sudah terpenuhi dan mitigasi risiko bisa diantisipasi secara baik. Dia mencontohkan, kegagalan redenominasi di Rusia, Argentina, Brazil dan Zimbabwe, lebih disebabkan oleh tidak tepatnya waktu pemberlakuan. “Seharusnya redenominasi dilakukan di saat tren fundamental ekonomi sebuah negara tengah membaik,” ucap dia.