“Kita telah ditakdirkan menjadi kader dan alumni HMI/HMI-wati, tak ada pilihan lain bagi kita untuk terus meningkat kualitas, gairah dan ghirah mewujudkan kualitas Insan Cita. Menghadapi tantangan, memahami peluang (oportunitas), menyadari kelemahan internal, sehingga mampu memperbaiki diri untuk menjadi organisasi yang kuat sebagai bagian integral pelopor perubahan transformatif. Bukan pengekor perubahan,” kata Hanifah Husein.
Selain itu kata Hanifah, negara belum mempunyai ‘Manpower plan’ atau sistem perencanaan modal manusia yang memberikan gambaran tentang proporsi keperluan tenaga kerja asing berbanding lokal, sistem remunerasi, dan sistem kesejahteraan pekerja.
“Bersamaan dengan itu, sistem jaminan sosial, khususnya sistem jaminan kesehatan yang dikelola oleh Badan Pengelola Jaminan Sosial Kesehatan, menghadapi persoalan, karena orientasi pembangunan kesehatan masih bertumpu pada pengobatan dan pemulihan, dan belum sepenuhnya berorientasi pada pencegahan dan pengendalian masyarakat sakit,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini