JAKARTA – Dampak Brexit (Britain Exit) atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa diyakini tak sebesar yang dibayangkan.
Artinya, Indonesia cukup kuat untuk menghadang dampaknya.
“Kita perlu berbangga pasar modal kita sudah punya cukup tahan. Pasar modal di negara lain justru terpuruk,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida di Jakarta, Senin (27/6/2016).
Menurut Nurhaida, ketahanan Indonesia bisa dilihat dari penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya sekitar 0,82% menjadi 4.834,57 pada penutupan perdagangan pekan lalu.
“Ada pasar modal asing yang turun sampai minus 3%, bahkan Nikkei (Bursa Saham Jepang) turun sampai 8%,” ujarnya.
Nurhaida menegaskan ketahanan Pasar Modal Indonesia ini didukung oleh banyak faktor terutama pada perbaikan regulasi yang selama ini giat dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan pelaku pasar modal lainnya.
“Ketahanan ini tentu bukan hal yang kebetulan terjadi. Kerja keras dalam kurun waktu belakangan dengan berbagai perbaikan regulasi, ini memberikan dampak yang baik terhadap ketahanan pasar modal Indonesia,” tegas dia.
Komentari tentang post ini