JAKARTA-Anggaran untuk merelokasi pengungsi korban Erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara ternyata sangat besar. Relokasi yang dibagi dalam dua tahap ini membutuhkan dana sebesar Rp 663,3 Miliar. Rinciannya, relokasi tahap pertama adalah 370 KK dari Desa Sukameriah, Simacem, dan Bekerah menelan biaya Rp 141,3 Miliar. Sedangkan untuk relokasi tahap kedua yaitu 1.683 KK membutuhkan dana Rp 522 Miliar. “Dana tahap pertama ini untuk pembangunan permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial budaya, dan lintas sektor. Sementara untuk tahapan kedua, kebutuhannya di luar dari pembangunan sabo dam untuk menahan lahar hujan di sekitar Gunung Sinabung,” ujar Kepala Pusat Data, Humas dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (24/6).
Dia menyebut Erupsi Gunung Sinabung sangat unik. Aktivitas erupsi yang naik turun menyebabkan pengungsi harus bolak-balik dari rumahnya ke pengungsian. “Sampai kapan erupsi akan berakhir tidak ada yang tahu. Sementara itu rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana juga harus segera dilakukan,” paparnya.