JAKARTA -Kondisi ekonomi global saat ini masih gonjang-ganjing di tengah ekspektasi suku bunga yang dinamis.
Bahkan resesimasih menjadi ancaman di era suku bunga tinggi saat ini.
Portfolio Manager, Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Laras Febriany mengatakan International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi global tahun ini tumbuh 3,2%.
Penopang utamanya adalah kawasan negara berkembang yang diproyeksikan tumbuh 4,2%, disusul oleh kawasan negara maju yang tumbuh 1,7%.
Yang menarik jelas Laras, semua angka-angka ini lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya yang dirilis bulan Januari lalu, sehingga kekhawatiran resesi sepertinya sudah tidak menjadi skenario di pasar.
Optimisme pertumbuhan ini didukung oleh tingkat permintaan yang kuat, tabungan era pandemi yang masih lebih dari cukup, dan juga dampak positif stimulus pemerintah.
Ekonomi yang resilien juga terjadi bersamaan dengan tren disinflasi, didukung oleh pemulihan rantai pasok global, ketersediaan tenaga kerja, dan turunnya harga energi.