Menurutnya, hal tersebut dikarena para investor retail menganggap bahwa berinvestasi di saham syariah dan sukuk syariah lebih aman dan stabil di masa pandemi seperti saat ini dan jika tren positif tersebut terus terjaga, maka potensi ekonomi syariah di Indonesia semakin membesar akan tercapai ketika masa pandemi berakhir.
“Investor ritel tumbuh luar biasa (investor 1 lot 2 lot) tapi banyak, dan memberikan pertumbuhan yang signifikan. Juga jumlah kepemilikan reksadana syariah dan sukuk korporasi juga meningkat.,” tegasnya.
“Hal ini mengindikasikan pasar modal syariah tidak hanya potensi tumbuh, tapi sudah menggambarkan pertumbuhan, kalau tren ini terjaga, setelah Covid-19 selesai kita akan lihat dominasi pasar modal syariah yang luar biasa terhadap perekonomian Indonesia, dan memberikan sumbangan positif terjadap ekonomi Indonesia dan ekonomi syariah lebih besar lagi,” kata Banjaran.
Jika melihat data yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia, Bank Syariah Indonesia sebagai salah satu entitas besar yang tercatat di BEI, merupakan salah satu emiten yang paling stabil.
Komentari tentang post ini