JAKARTA – Pernyataan Prabowo Subiantoyang berisi permintaan agar pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama, jangan ganggu pemerintahannya kelak, dan kepada yang mau nonton di pinggir jalan jadilah penonton yang baik terus menuai kritik tajam.
Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestiunusmenilai sikap resisten menantu penguasan orde baru itu merupakan signal kuat ketidaksiapannya mempimpin pemerintahan ke depan dengan cara demokratis dan konstitusional.
Pernyataan Prabowo itu, dinyatakan beberapa saat setelah Ganjar-Mahfud mendeklarasikan diri menjadi oposisi.
Sikap ini diperkuat oleh pernyataan Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto bahwa Ganjar-Mahfud menjadi oposisi.
Hal ini sekaligus merupakan cerminan sikap PDI Perjuangan.
Artinya PDI Perjuangan akan beroposisi pada pemerintahan hasil pemilu 2024.
Karna itu, apapun alasannya pernyataan Prabowo “jangan ganggu pemerintahannya nanti”, menjadi kontraproduktif.
Hal ini memperlihatkan watak arogan, anti demokrasi dan otoriter demi menutup-nutupi kerusakan yang ditimbulkan oleh proses pemilu 2024 yang cacat hukum, etika dan moral yang hingga kini masih disoal publik.
“Kita patut mengapresiasi sikap tegas Ganjar-Mahfud tentang posisi politik yang diambil pasca Pilpres 2024, yaitu berada di luar dan menjadi oposisi terhadap Pemerintahan hasil Pemilu 2024,” ujar Petrus Selestinus di Jakarta, Senin (13/5).
“Mengapa diapresiasi, karena di tengah mayoritas politisi yang obral murah harga diri Partai Politik dan kepentingannya dan hanya mau menjadi loyalis pemerintahan hasil Pemilu 2024,Ganjar-Mahfud dan PDIPerjuangan memilih jalan oposisi,” jelas Koordinator Pergerakan Advokat Nusantara (Perekat) ini.
Dia mengatakan pernyataan Ganjar-Mahfud, ingin beroposisi tentu tidak bermaksud mendahului hasil akhir proses sengketa Perbuatan Melawan Hukum dan Tindakan Faktual KPU dalam Pilpres 2024 yang sedang digugat di PTUN Jakarta, dan Pengadilan lain.
Sehingga otomatis menempatkan status Capres-Cawapres Prabowo-Gibran menjadi “obyek sengketa” di Pengadilan.
Petrus menegaskan, kesiapan menjadi oposisi yang dideclare langsung oleh Ganjar-Mahfud, sebagai sikap kesatria demi menjaga kohesivitas sosial masyarakat khususnya para relawan yang masih setia kepada perjuangan Ganjar-Mahfud dan PDI Perjuangan demi memperbaiki kondisi negara yang sedang rusak parah.
Karena itu seluruh elemen relawan khususnya relawan Ganjar-Mahfud diharapkan untuk menggabungkan diri atau membentuk barisan oposisi bersama Ganjar-Mahfud demi memperkuat peran oposisi yang bakal dilakukan oleh beberapa Partai Politik seperti PDI Perjuangan dan Partai Politik lain di DPR nanti.
Komentari tentang post ini