Ajaran pertama adalah Pancasila yang Bung Karno gali dari bumi nusantara dengan intisarinya adalah gotong royong.
“Generasi muda harus terus kita ingatkan untuk bergotongroyong membangun bangsa dan negara karena generasi muda adalah masa depan Indonesia,” kata Puan.
Ajaran berikutnya adalah Trisakti, yaitu berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.
Puan menyebut, generasi muda Indonesia perlu tahu dan memahami ajaran Trisakti Bung Karno agar turut mendasari gerak-gerik pembangunan bangsa dan negara kita.
“Ke-3 adalah ajaran agar selalu berpihak kepada wong cilik, wong cilik, wong cilik. Bung Karno sejak muda sudah selalu membela kepentingan dan kesejahteraan wong cilik. Ini yang kita harapkan generasi muda Indonesia juga warisi semangatnya,” jelas mantan Menko PMK itu.
Puan pun berharap zona-zona lain di kawasan terpadu di Ngawi tersebut dapat segera selesai dibangun.
“Hari ini kita akan meresmikan zona patung dari kawasan Taman Pemuda Soekarno. Tentu saya harap zona-zona lainnya yaitu zona taman kota, zona pendopo, zona perkantoran, dan zona hutan kota juga dapat segera diselesaikan,” ucap Puan.
Usai acara peresmian, Puan meninjau kawasan Taman Pemuda Soekarno dengan berkeliling kompleks monumen.
Masyarakat yang ada di Taman Pemuda Soekarno antusias dengan kehadiran Puan dan tak sedikit yang meminta untuk foto bersama.
Saat berkeliling di kompleks Taman Pemuda Soekarno, Puan juga sekaligus meninjau kios-kios UMKM oleh-oleh khas Ngawi yang ada di sekitar monumen.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono mengucapkan terima kasih kepada Puan yang bersedia meresmikan Taman Pemuda Soekarno.
“Semoga tempat ini menjadi sarana anak-anak muda berkumpul dan mengembangkan kreativitas tanpa melupakan sejarah,” ujar Bupati Ony Anwar.
Kepada Puan, Ony juga menjelaskan mengenai rencana pembangunan zona-zona di kawasan terpadu ini.
Ia memberikan penjelasan tentang proyek tersebut melalui maket.
Untuk Taman Pemuda Soekarno, kawasan dibuat dengan desain taman miring (seakan-akan berbukit). Hal ini lantaran geografis Ngawi identik dengan Lawu Utara (Kenebejo) yang dominan perbukitan.
Komentari tentang post ini