Stasiun Simpang merupakan stasiun akhir pembongkaran kereta batubara yang terintegrasi dengan Pelabuhan Keramasan, kedua fasilitas logistik batubara ini merupakan aset milik RMKE.
Volume unloading kereta milik RMKE akan meningkat sejalan dengan peningkatan kapasitas loading batubara yang disediakan KAI pada tambang in-house TBBE.
Pada tahun 2024, KAI menyediakan kapasitas kereta menuju Stasiun Simpang sebanyak 17 kereta/hari atau setara dengan muatan angkutan sebesar 17 juta mt batubara per tahun.
Realisasi bongkaran kereta di Stasiun Simpang RMKE masih sebesar 11 juta mt batubara pada tahun 2023 atau masih underutilized sebesar 65,4% karena adanya kendala operasional yang dialami oleh RMKE pada kuartal IV 2023 dan cuaca yang kurang mendukung pada kuartal I 2024 yang menyebabkan turunnya produksi tambang-tambang di Sumatera Selatan.
Ke depannya, KAI berpotensi meningkatkan kapasitas maksimum angkutan batubara menuju stasiun simpang sebesar 26 KA/hari dengan peningkatan sarana dan prasarana di stasiun muat TBBE dan di stasiun muat lainnya yang merupakan pelanggan KAI.
Vincent mengatakan, kerja sama jangka panjang ini mendukung RMKE mencapai target jangka panjang yakni 20 juta mt volume angkutan jasa batubara ke depannya.