“NTT itu juga dikenal sebagai provinsi dengan tingkat korupsi yang cukup tinggi. Meskipun orang selalu bilang, mendapatkan peringkat seperti itu, tapi nggak ada itu yang dijerat masalah hukum yang berkaitan dengan itu. Artinya kemampuan orang NTT untuk menyelamatkan diri dari jeratan hukum itu laur biasa, canggih-canggih, luar biasa, karena ini oran-orang hebat,” lanjutnya.
Padahal menurut Sebastian, dengan kondisi keuangan NTT yang serba terbatas saat ini, praktik korupsi mestinya dihilangkan.
“Karena itu, kalau kita punya uang yang sangat sedikit, kita punya keterbatasan fiskal yang membuat kita nggak bisa berusaha. Juga tidak didukung oleh kesadaran bahwa kita tidak boleh melakukan yang namanya korupsi itu,” kata Sebastian.
Komentari tentang post ini