TANGERANG – Pewaris Bank Bali yang kini telah tergabung (merjer) menjadi Bank Permata Tbk, (BNLI), Rudy Ramli, masih terus berupaya memperjuangkan keadilan setelah Bank yang didirikan oleh keluarganya diambil alih pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) dan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) di era krisis tahun 1999.
“Saya sangat paham kasus ini seolah sudah lama berlalu. Butuh keberanian dari tahun ke tahun bagi saya untuk sampai di titik ini. Saya hanya ingin kejadian yang dialami keluarga besar saya yaitu kehilangan aset berupa bank yang diduga dilakukan oknum-oknum pejabat perbankan, tidak terjadi lagi,” tegas dia usai menghadiri diskusi publik mengungkap kejanggalan hukum pengambilalihan Bank Bali di Universitas Muhammadiyah Jakarta Kamis (27/2).
Rudy yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama di Bank milik keluarganya itu menyatakan bahwa pengelolaan Bank Bali sangat sehat kala itu.
Bahkan Bank tersebut juga memberikan pinjaman antar bank terhadap tiga Bank Tiara, Bank Umum Nasional dan BDNI.