Sedangkan, beban pokok pendapatan selama sembilan bulan pertama tahun ini menurun menjadi Rp1,19 triliun dari Rp3,2 triliun pada Kuartal III-2019.
Sehingga, rugi bruto ACST pada kuartal ketiga tahun ini tercatat Rp232,91 miliar atau mengalami kenaikan dari Rp131,77 miliar.
Sedangkan, rugi bersih periode berjalan di Kuartal III-2020 tercatat sebesar Rp752,75 miliar atau lebih tinggi dibanding periode yang sama di 2019 senilai Rp749,62 miliar.
Per 30 September 2020, jumlah ekuitas ACST tercatat meningkat menjadi Rp1,03 triliun dari Rp286,48 miliar. Maria mengatakan, pertumbuhan nilai ekuitas ACST sebesar 260 persen tersebut dipengaruhi oleh penambahan modal yang dilakukan melalui Penawaran Umum Terbatas II (PUT II) 2020.
Maka, pada akhir Kuartal III-2020 total aset ACST tercatat menurun 64 persen menjadi Rp3,8 triliun dari posisi per 31 Desember 2019 yang sebesar Rp10,44 triliun.
Perubahan aset ini tentunya akibat dari penurunan nilai tagihan bruto pemberi kerja pihak ketiga, setelah adanya penerimaan dana atas proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.
Komentari tentang post ini