Akibat adanya rugi bersih yang mencapai Rp37,34 miliar tersebut, maka per 30 September 2024 TELE mencatatkan defisit saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp6,49 triliun atau meningkat 0,46 persen dibandingkan per 31 Desember 2023.
Dengan demikian, hingga akhir Kuartal III-2024 total defisiensi modal yang dicatatkan TELE mengalami kenaikan 0,64 persen menjadi Rp4,73 triliun dari jumlah ekuitas negatif per 31 Desember 2023 yang sebesar Rp4,7 triliun.
Per 30 September 2024, emiten di bawah kendali PT Upaya Cipta Sejahtera ini bisa menekan total liabilitas sebesar 0,41 persen (year-to-date) menjadi Rp4,81 triliun, namun nilai ini masih didominasi oleh kewajiban jangka pendek yang mencapai Rp3,95 triliun.
Adapun peningkatan defisiensi modal dan penurunan liabilitas tersebut telah memicu penurunan aset TELE per 30 September 2024 sebesar 40,82 persen (y-t-d) menjadi Rp79,91 miliar, dengan jumlah kas dan bank sebesar Rp8,45 miliar atau melonjak 110,72 persen dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2023 yang senilai Rp4,01 miliar.