JAKARTA – PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk(PJAA) sepanjang 2021 mampu menekan jumlah rugi bersih menjadi Rp275,02 miliar dari Rp392,84 miliar di 2020.
Namun, total liabilitas perseroan hingga akhir tahun lalu tercatat melonjak hingga 29 persen (year-on-year).
Berdasarkan laporan keuangan PJAA yang dipublikasi di Jakarta, Kamis (24/2), penurunan rugi bersih di 2021 tersebut terbantu oleh kemampuan perseroan dalam menekan jumlah beban pokok pendapatan dan beban langsung di tengah penurunan jumlah pendapatan usaha.
Pada tahun lalu, total pendapatan usaha PJAA tercatat menurun menjadi Rp389,34 miliar dari Rp414,18 miliar di 2020. Namun, perseroan mampu menekan jumlah beban pokok pendapatan dan beban langsung menjadi Rp289,45 miliar dari Rp364,17 miliar pada 2020.
Dengan demikian, laba bruto PJAA mengalami peningkatan menjadi Rp99,89 miliar dari posisi di 2020 yang senilai Rp50,01 miliar.
Tetapi, hingga akhir 2021 PJAA masih mencatatkan rugi usaha senilai Rp122,9 miliar atau lebih rendah dibanding setahun sebelumnya yang mencapai Rp276,18 miliar.