JAKARTA – Anjloknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS tak busa dibendung, malah Senin,(19/8) sempat bertengger di Rp 10.645 per dolar AS.
Bukan tidak mungkin rupiah bisa jatuh ke level Rp11.000/dolar.
“Saya kira hanya tinggal menunggu waktu saja, rupiah akan menyentuh pada level Rp11.000/dolar. Alasannya, jelas, pasar sangat kecewa terhadap pidato SBY,” kata Pendiri Econit, Rizal Ramli di Jakarta, Senin,(19/8).
Menurut mantan Menko Perekonomian era Gus Dur ini, pasar melihat pidato Presiden SBY sangat tidak realistis dan tidak memberikan jawaban tentang apa yang harus dilakukan agar indikator-indikator ekonomi makro bisa diselesaikan.
Rizal memprediksi posisi rupiah akan terus anjlok, karena beberapa factor, antara lain, terjadi defisit quatro, yakni defisit perdagangan yang mencapai sekitar US$6 miliar dolar, defisit transaksi berjalan juga hampir mencapai US$6 miliar, defisit neraca pembayara (minus) – US$6,3miliar hingga – US$6,5 miliar dan defisit anggaran bisa lebih besar.