JAKARTA – Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures Lukman Leongmemperkirakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat terbatas seiring harapan pada perundingan soal kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).
“Rupiah diperkirakan akan datar/berkonsolidasi dengan kecenderungan menguat terbatas oleh harapan pada perundingan tarif,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu (30/4).
Menurut Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick, ada beberapa kesepakatan dengan negara-negara yang tidak disebutkan namanya, salah satunya mungkin India.
Di sisi lain, investor disebut masih wait and see menantikan serangkaian data-data ekonomi penting AS pekan ini.
Data ekonomi AS malam ini adalah data pertumbuhan ekonomi, data manufaktur pada Kamis (1/5/2025), serta data pekerjaan non-farm payroll (NFP) pada Jumat (2/5/2025).
“Semuanya akan melamban, PDB (produk domestik bruto) diperkirakan akan tumbuh lebih lambat kuartal I di 0,4 persen (dibandingkan 2,4 persen kuartal sebelumnya), manufaktur terkontraksi lebih jauh di 48 (dibandingkan 49 sebelumnya), serta NFP diperkirakan akan menambahkan 130 ribu pekerjaan (228 ribu bulan sebelumnya),” ungkap Lukman.