JAKARTA – Presiden Direktur PT Doo Financial FuturesAriston Tjendra mengatakan, penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengecualikan peralatan elektronik dari pengenaan tarif resiprokal.
Melansir dari Anadolu Agency, pemerintahan AS mengecualikan sekitar 20 produk barang elektronik seperti telepon pintar, komputer, router, chip semikonduktor, dan perangkat serupa lainnya dari tarif resiprokal yang diterapkan kepada negara lain, termasuk China.
“Trump mengecualikan peralatan elektronik dari pengenaan tarif baru memberikan sentimen positif ke pasar. Indeks saham Asia tempat produsen elektronik terlihat menguat pagi ini. Ini juga akan membantu penguatan rupiah hari ini,” ucapnya kepada ANTARA di Jakarta, Senin (14/4).
Penguatan rupiah turut dipengaruhi indeks dolar AS yang menurun di bawah level 100 pada pagi ini.
Level tersebut tak pernah disentuh sejak Juli 2023.
Kekhawatiran pasar terkait dampak negatif kenaikan tarif terhadap perekonomian dan aset keuangan AS menjadi pemicu pelemahan indeks dolar AS.