JAKARTA-Pengamat ekonomi yang juga anggota Komisi XI DPR, Sadar Subagyo meminta pemerintah agar mencari formula dan konsep baru yang berkeadilan dalam subsidi bahan bakar minyak (BBM) mengingat kondisi faktual subsidi energi saat ini membengkak sampai Rp 392 trilliun (RAPBN 2014) atau 21% dari belanja negara.
Pembengkakan ini dipicu oleh subsidi BBM Rp 285 triliun dan subsidi listrik Rp 107 triliun. Sebagai perbandingan, belanja modal yang digunakan secara riil untuk pembangunan fisik hanya Rp 151 triliun atau 8.2% dari belanja negara.
Terlihat jelas subsidi energi sangat membebani negara sehingga alokasi dana pembangunan menjadi minim, disisi lain semua sepakat bahwa subsidi energi tersebut salah sasaran karena mayoritas dinikmati oleh golongan menengah.
”Subsidi BBM harus diganti dengan konsep baru yang lebih tepat sasaran,” jelas Sadar di Jakarta, Minggu (1/6).
Sadar mengusulkan BBM dijual dengan harga pasar tanpa subsidi. Subsidi diberikan hanya kepada pengguna transportasi umum, nelayan dan golongan masyarakat tertentu.
Komentari tentang post ini