JAKARTA – PT Remala Abadi Tbk (DATA), salah satu perusahaan penyedia jasa layanan internet (internet service provider) dengan jaringan tetap berbasis kabel, jaringan tetap berbasis tanpa kabel serta layanan konsultasi IT terkemuka di Indonesia, melakukan pencatatan perdana saham (IPO) pada 7 Mei 2024 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Utama DATA, Richard Kartawijaya, mengemukakan, IPO ini menandai momentum penting dalam perjalanan Perseroan untuk mendukung terus dalam memberikan layanan konektivitas terbaik bagi masyarakat di Indonesia.
Richard menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada seluruh pihak yang selama ini telah membantu dan menyukseskan IPO DATA.
Langkah IPO DATA ini merupakan pencapaian yang sangat luar biasa dalam perjalanan perseroan.
Bahkan IPO DATA inimelebihi ekspektasi yang telah direncanakan sebelumnya
“Saham yang ditawarkan sejak 29 April 2024, ternyata sangat diminati oleh investor pasar modal di BEI. Tingginya minat investor terhadap saham DATA menunjukkan bahwa investormerespon positif prospek usaha Perseroan yang saat ini masih sangat baik dengan tren kinerja yang terus mengalami peningkatan. Tren positif kinerja Perseroan ini tak lepas dari masih rendahnya penetrasi internet fixed broadband di Indonesia,” ucap Richard dalam keterangan resmi di gedung BEI, Selasa (07/5/2024).
Richard menambahkan, hingga saat ini kinerja Perseroan masih mencatatkan pendapatanyang positif dan pertumbuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Kami optimis dengan prospek bisnis yang dijalankan Perseroan saat ini, terutama penggunaan Internet melalui Pita Lebar (Broadband) yang terus meningkat di Indonesia,” katanya.
Sementara itu, pihak penjamin emisi efek, yaitu UOB Kay Hian Sekuritas, menjelaskan bahwa untuk IPO DATA, Perseroan melepas sejumlah 275 juta saham.
Jumlah tersebut setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan, dengan harga Rp188 per saham.
Pada periode penawaran umum (offering), permintaan akan saham DATA oleh investor sangat tinggi dengan kelebihan permintaan atau oversubscribe sebanyak 35,8x .
Richard menyampaikan, perolehan dana dari hasil IPO DATA akan dipergunakan sebesar Rp19,975 miliar untuk mengambilalih saham FMI sebanyak 850 lembar saham atau setara dengan 85% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh FMI.
Komentari tentang post ini