Padahal, langgar itu hanya muat untuk 70 an orang.
“Polisi pun bergerak dan menangani pembuat vidio tersebut, dan Yanda mengaku membuat vidio itu sendiri.”
Begitupun saat ditanya amplop dan uangnya Rp800 ribu dari mana, Yanda mengakui miliknya sendiri.
Hanya saja, amplopnya dari rekaman tahun lalu.
“Saya tahu, Yanda tidak bermaksud apa-apa. Karena itu, saya minta dilepas saja.”
Said tak menyangkal, kalaupun dipenjara nanti orangtuanya pasti minta maaf, mau apa lagi.
Makanya saya lebih baik menggelar konperensi pers, bertemu dengan wartawan yang berakal sehat.
“Yang membuat berita berdasarkan data dan fakta serta cover both side,” jelas Said.
Said merasa kasihan pada ribuan masyarakat yang menjadi korban hoaks tersebut.
Sebab, sudah ribuan orang yang datang dan ada ribuan aparat di sepanjang JL. Kartini, Sumenep, Madura tersebut, ternyata tidak mendapatkan apa-apa.
Bahkan dari salah satu situs berita mengakui pihaknya belum mengonfirmasi atau mengkroscek ke pembuat vidio.
“Itulah yang membuat saya datang ke media center DPR ini daripada melapor ke Bareskrim Polri,” tambahnya.
Komentari tentang post ini