Dia menjelaskan badai suku bungai tinggi menghantam berbagai kawasan, arusnya membawa negara emerging market menuju gelombang pasang suku bunga.
Namun sejumlah negara peers, para tetangga sebelah bisa bertahan.
Interest rate Thailand masih sangat rendah, hanya 2,5%, dengan skor business confidence 48 point.
Malaysia interest rate 3%, business confidence 94 point, sedangkan Vietnam interest ratenya 4,5% dan business confidence 54 point.
Sementara Indonesia interest ratenya mencapai 6,25% dan business confidence hanya 14,11 point, terendah dari negara negara peers.
Rendahnya business confidence ini terjadi karena Indonesia belum bisa keluar dari berbagai problema struktural (ekonomi biaya tinggi, ketidakpastian kebijakan, rentang birokrasi yang berbelit, tenaga kerja skil rendah, menurunnya demokrasi, dan persepsi korupsi, dll).
“Padahal dengan konfidensi bisnis yang sangat baik, akan menjadi modal bagi pemerintah dan BI mengelola kebijakan makro, terutama suku bunga dan nilai tukar,” urainya.
Lebih lanjut, mencermati laporan realisasi semester 1 2024, pendapatan negara mencapai Rp. 1.320,7 triliun atau 47% dari target APBN 2024.
Capaian ini cukup meyakinkan untuk mencapai target hingga akhir tahun, akan tetapi pemerintah perlu mewaspadai realisasi penerimaan perpajakan lebih rendah dibanding periode yang sama ditahun lalu.