Selama ini, kerjasama internasional memang telah terbangun, khususnya dalam pemberian vaksin, dan obat serta pertukaran informasi tentang segala hal terkait covid19.
Namun keadaan ditanah air seiring meningkatnya gelombang kedua covid19 membutuhkan banyak sumber daya.
Sekedar contoh, pengambilan specimen virus harian saja kita belum menyentuh jutaan specimen, masih sekitar 200 an ribu per hari.
Padahal pengambilan specimen yang banyak dan memenuhi standar epidemologi akan menghasilkan data akurat terhadap objektifnya rakyat yang terkena covid19.
Langkah ini sekaligus akan memperkuat kerja tracing, dan penyusunan kebijakan kebijakan lanjutan, termasuk prediksi berakhirnya gelombang kedua dan masuknya varian varian baru seperti varian Lambda.
“Oleh sebab itu mobilisasi sumber daya baik nasional maupun internasional untuk segala kebutuhan penopang pencegahan dan penanganan covid19 harus mulai dilakukan,” terangnya.
Dalam upaya segenap kekuatan nasional untuk penanganan covid19 ditanah air, Said mendukung penuh langkah pemerintah melakukan penegakkan hukum pro justicia terhadap para spekulan, baik di sektor riil maupun keuangan yang menimbulkan panic buying dan selling.
Komentari tentang post ini