Sejumlah pedagang tak asing lagi dengan nama Said Abdullah yang menyalonkan sebagai calon wakil gubernur. Malah, ada yang mengira Pak Said kerabat dari Gubernur Jatim era 70-an, almarhum Mohammad Noer.
“Saya dari Pamekasan Pak. Sukses ya Pak,” kata seorang pedagang sayur. Pedagang lainnya menyahut, “Keluarga dari Pak Noer ya, Pak.”Bukan. Tapi saya orang Madura, sama seperti Pak Nur,” jawab Said ditanya pedagang kelontong yang mengaku asal Sampang.
Said juga berdialog dengan anak-anak penjual martabak. “Saya kelas empat SD,” kata penjual martabak di pasar itu kepada Said Abdullah. “Masya Allah, klas IV SD sudah jualan. Jangan lupa belajarnya ya,” kata Said.
Pada kesempatan itu, Said kepada wartawan mengungkapkan upaya tidak sportif dilakukan Tim Pemenangan Karsa. Dimana Tim Hukum pasanga Karsa mendatangi Bawaslu dan ‘menggugat’ adanya ikon Jempol di surat suara pasangan Bambang-Said.
“Itu artinya Karsa keberatan. Kalau memang keberatan, minta saja ke KPU agar pasangan Bambang-Said dicoret seperti juga Mbak Khofifah. Biar selesai, tidak buang-buang duit APBD untuk pilkada yang tidak sportif seperti ini,” kata Said.
Komentari tentang post ini