JAKARTA-Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan instrumen yang sungguh sangat penting untuk mencapai cita-cita nasional bangsa Indonesia.
APBN juga menjaga rakyat Indonesia serta perekonomian Indonesia, dari berbagai guncangan guncangan.
Sebagai simbol kehadiran negara, kata Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah APBN juga harus terus dijaga kesehatannya dan kesinambungannya atau sistem mobilitasnya
“Saya harapkan APBN 2024 ini diaga dengan sebenar-benarnya agar sesuai tujuannya. Biarkanlah pemilu ini berjalan secara alamiah, sedemokratis mungkin, berjalan tanpa cawe-cawe kekuasaan,” jelasnya.
Menurut Said, dari pemilu demokratis ini, pemenang pemilu akan memiliki legitimasi yang kuat memimpin Indonesia.
Sebaliknya Indonesia bisa dikucilkan dari pergaulan internasional jika demokrasinya gagal.
“Karenanya, saya mengetuk hati Bapak Presiden, kiranya bisa memberi teladan yang baik bagi kami semua. Dan dari keteladanan itu, kita catatkan kelak sebagai pemimpinan nasional yang membanggakan kita semua,” tegasnya.
Politisi senior PDI Perjuangan ini mengaku sangat prihatin.
Sebab, APBN yang dibahas berbulan-bulan yang diniatkan untuk rakyat, semuanya di potong dan sebagian anggarannya di relokasi ke Bansos menjelang pemilu.
“Sedih melihat bapak presiden menurunkan kasta, seolah menggantikan peran menteri sosial, mengurusi teknis perbansosan,” imbuhnya.
Said yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur ini menegaskan program Bansos hanya akan tepat sasaran dan memiliki manfaat optimal bagi pengentasan rumah tangga miskin bila dikerjakan oleh tangan-tangan teknokrasi yang bekerja sesuai perencanaan, profesional, berintegritas dan tidak ada tunggangan politik.
“Jangan jadikan rakyat miskin kita sebagai dalih untuk mengeruk suara pemilu, seolah-olah tampil bak robin hood membagi bagi sembako dan uang tunai tanpa perencanaan yang matang,” jelasnya.
Komentari tentang post ini