Namun, lanjut Suryami lagi, secara makro, jumlah usaha pertanian di Indonesia pada Mei 2013 berdasarkan hasil sementara sensus pertanian mencapai 26,13 juta rumah tangga usaha pertanian. Artinya, jumlah petani menurun sekitar 5 jutaan. “Jumlah tersebut menurun sebanyak 5,04 juta rumah tangga dari 31,17 juta rumah tangga pada sensus pertanian 2003, yang berarti rata-rata penurunan per tahun sebesar 1,75 %,” terangnya.
Suryamin menambahkan hasil pencacahan, selain menunjukkan 26,13 juta rumah tangga usaha pertanian, juga memperlihatkan adanya usaha pertanian sebanyak 5,49 ribu perusahaan pertanian berbadan hukum dan 6,17 ribu usaha pertanian lainnya.
Secara absolut, penurunan terbesar rumah tangga usaha pertanian berasal dari Jawa Tengah yaitu 1,5 juta usaha dan penurunan paling sedikit adalah Bengkulu yaitu 3,5 ribu usaha, selama sepuluh tahun terakhir.
Berdasarkan hasil pencacahan sensus yang dilakukan pada Mei 2013, komposisi jumlah rumah tangga usaha pertanian masih dominan berada di Jawa yaitu sebesar 51,38 % dan luar Jawa sebesar 48,62 %.
Komentari tentang post ini