“SBAT berharap proses impor mesin dan instalasi mesin dapat berlangsung dengan lancar dan dapat segera beroperasi pada awal tahun depan,” ucapnya.
Berdasarkan Prospektus PM-HMETD I yang dipublikasikan SBAT, pihaknya akan menawarkan sebanyak-banyaknya 3.132.678.133 Saham Baru, dengan nilai nominal Rp20 per lembar atau mewakili maksimal 59,3 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PM-HMETD.
Dengan harga pelaksanaan sebesar Rp50 per saham, maka melalui aksi korporasi ini perseroan akan mampu meraup dana mencapai Rp156,63 miliar.
Penerbitan HMETD ini disertai dengan penerbitan Waran Seri II sebanyak-banyaknya 279.703.405 waran atau setara dengan 5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah PM-HMETD I, dengan harga pelaksanaan Rp100 per saham.
Lebih lanjut Jefri mengatakan, SBAT akan terus meningkatkan meningkatkan produksi benang untuk diekspor dan diolah menjadi produk handuk.
Hal ini untuk memenuhi permintaan pelanggan SBAT di Bangladesh, sedangkan Amerika Serikat sebagai negara penerima impor handuk terbesar.
Komentari tentang post ini