JAKARTA-Jatah kuota impor daging sapi yang paling ideal diterima Perum Bulog sekitar 10% dari kebutuhan nasional. Oleh karena itu, Bulog berharap pemerintah memberi jatah sebanyak 50 ribu ton dari kebutuhan nasional 2013 mencapai 500 ribu ton. “Misalnya seperti beras, Bulog harus menguasai 10 % dari total kebutuhan. Untuk daging, mungkin seperti beras juga sebesar 10 % dari kebutuhan nasional stok ada di tangan Pemerintah,” kata Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimeso di Jakarta, Rabu (12/6).
Sayangnya, harapan Bulog ini tak dikabulkan pemerintah. Bahkan Bulog hanya diberi kesempatan mengimpor sekitar 1.500 ton hingga 5.000 ton daging. Namun begitu, Bulog belum berani membuat kontrak pembelian dengan negara mana pun. Alasannya, baru Kementan yang memberikan Permen-nya. Sementara Permendag belum ada. “Saya baru beberapa menit yang lalu terima Permentan-nya. Tentunya ini harus diikuti dengan Permendag. Karena, ini ada hubungannya dengan berapa banyak dan sebagainya,” ungkapnya
Menurut Sutarto, pada Permentan tersebut Bulog tidak ditunjuk secara khusus untuk mengimpor daging sapi. “Yang diberi rekomendasi adalah BUMN. Namun, itu bisa digunakan oleh Bulog sebagai salah satu dasar,” katanya.