SURABAYA-Penggunaan produk dalam negeri dapat meningkatkan kinerja industri yang pada akhir tahun 2012 mengalami pertumbuhan 6,40% . Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebesar 6,23%. “Kita patut bersyukur atas pencapaian ini. Pertumbuhan positif pada sektor industri terjadi ditengah-tengah lesunya perekonomian dunia terutama yang terjadi di Amerika dan Eropa,” kata Direktur Jenderal Basis Industri Manufaktur (BIM) Kemenperin, Panggah Susanto dalam sambutannya yang dibicarakan oleh Staf Ahli Menteri Perindustrian Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Ferry Yahya pada pembukaan Pameran P3DN 2013 di Surabaya, Rabu, (1/5).
Menurutnya, salah satu tantangan besar yang dihadapi oleh Indonesia saat ini adalah tingginya serbuan barang-barang impor sebagai dampak dari implementasi berbagai perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) ditengah semangat penguatan daya saing industri dan pengamanan pasar produk dalam negeri.
Optimisme kebangkitan industri dalam negeri harus diiringi upaya-upaya yang secara signifikan mampu mendorong meningkatnya volume penggunaan produk dalam negeri. Pemerintah telah melakukan upaya melalui penerapan regulasi dan program stimulan seperti kampanye program cinta produk dalam negeri pada setiap lini kegiatan perekonomian.