JAKARTA-Harga minyak mentah dunia semakin perkasa pada penutupan perdagangan Kamis (31/8/2023) waktu setempat atau Jumat pagi (1/9/2023) WIB.
Kian meroketnya harga komoditas ini dipicu ekspektasi pemangkasan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya yang tergabung dalam OPEC+.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2023 ditutup melambung tinggi US$2 atau sekitar 2,5% menjadi US$83,63 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober 2023 berakhir meroket US$1, atau sekitar 1,2% menjadi US$86,86 per barel di London ICE Future Exchange.
Untuk diketahui, kontrak Brent Oktober berakhir pada Kamis (31/08/2023) waktu setempat.
Sementara itu, kontrak Brent November yang lebih aktif menguat US$1,59 atau 1,02% menjadi 86,83 dolar AS per barel.
Sepanjang bulan Agustus, harga minyak WTI melesat 2,2% dan Brent melejit 1,5%.
Data Badan Informasi Energi AS yang dirilis pada Kamis (31/8/2023) waktu setempat menunjukan produksi lapangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik 1,6% pada Juni menjadi 12,844 juta barel per hari.
Jumlah ini tertinggi sejak Februari 2020, sebelum pandemi COVID-19. Hal ini menambah ekspektasi ketatnya pasokan.
Komentari tentang post ini