SMI-AI yang digelar hari ini merupakan penganugerahan terhadap inovasi-inovasi yang diajukan para anak usaha dan perusahaan terafiliasi di lingkungan SMI sepanjang 2013. Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang terdiri atas para pakar teknologi semen dan praktisi inovasi.
Pada 2013, terdapat 221 proposal inovasi, meningkat dibanding 2012 sebanyak 178 proposal. Potensi penghematan biaya operasional berkat adanya inovasi-inovasi tersebut mencapai Rp695 miliar pada 2013, melonjak dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp 639 miliar.
Terdapat lima kategori inovasi yang dinilai, yaitu bahan baku dan produk, teknologi dan proses produksi tambang-raw mill, teknologi dan proses produksi kiln-finish mill, kategori manajemen, dan kategori anak perusahaan serta perusahaan terafiliasi.
Sejak kali pertama diselenggarakan pada 2009, ajang ini terus mendapat atensi luas dari para inovator di lingkungan SMI. Pada ajang pertama pada 2009, jumlah inovasi yang didaftarkan mencapai 111 proposal dengan potensi penghematan Rp295 miliar. Jumlah ini terus meningkat hingga mencapai 221 proposal inovasi pada 2013 dengan potensi penghematan Rp695 miliar. ”Jika diakumulasikan selama ajang ini digelar dari 2009 sampai 2013, maka potensi penghematan biaya operasional mencapai Rp2,57 triliun. Inovasi-inovasi yang kami lakukan adalah upaya melakukan breakthrough guna menekan biaya, sehingga harga jual lebih kompetitif. Berkat inovasi pula, kinerja dan profitabilitas SMI semakin tumbuh. Dalam lima tahun terakhir, rata-rata pertumbuhan laba perusahaan per tahun mencapai 18,19 persen dan penjualan 12,56 persen,” kata Dwi.
Komentari tentang post ini