JAKARTA-PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan entitas anaknya mencatat laba senilai US$168,51 juta, setara Rp2,52 triliun pada semester I/2023.
Capaian ini naik 12% dibandingkan sebesar US$150,45 juta pada semester I/2022.
Pada paruh pertama tahun ini, beban pokok pendapatan INCO tercatat naik lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 438,49 juta.
Akan tetapi pendapatan Vale yang tumbuh lebih rendah atau 16,72% yoy menjadi US$ 658,96 juta masih mampu menahan lonjakan beban pokok penjualan tersebut.
CEO dan Presiden Direktur Vale Febriany Eddy, dalam keterbukaan informasi ke BEI, mengatakan, pendapatan perusahaan ditopang volume pengiriman yang lebih tinggi sebesar 6.208 metrik ton sepanjang semester pertama.
INCO memproduksi nikel dalam matte 33.691 ton, naik dari sebelumnya 26.394 ton pada semester I/2022.
Penjualan nikel dalam matte juga naik menjadi 33.221 ton dari sebelumnya 27.013 ton.
Akan tetapi, harga realisasi jual rata-rata ASP) turun menjadi US$19.836 per ton per Juni 2023, dibandingkan US$20.899 per ton periode yang sama tahun lalu.
Komentari tentang post ini