JAKARTA-PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) membukukan total pendapatan yang meningkat 19% dari periode sama tahun 2022 menjadi USD0,86 miliar (Rp13,35 triliun) pada semester I 2023.
Demikian dikemukakan Dian Andyasuri, Direktur Delta Dunia Group,dalam keterangan resmi, dikutip Senin (2/10).
Menurut Dian, kinerja operasional yang kuat ditunjukkan dengan menghasilkan 286 juta bank cubic meter(bcm), peningkatan volume overburden (OB) sebesar 10% YoY, dan 42 juta metrik ton (MT)batu bara, peningkatan produksi batu bara sebesar 2% YoY.
EBITDA DOID naik menjadi USD175 juta (Rp2,71 triliun), meningkat 7% YoY. Ini menunjukkankekuatan operasional Grup Delta Dunia.
Terlepas dari tantangan industri, Grup Delta Dunia mempertahankan marjin yang kuat, dengan sedikitpenurunan sebesar 3% YoY.
Ini terutama disebabkan oleh tekanan inflasi dalamoperasional di Indonesia.
Sebaliknya, Australia berhasil mempertahankan marjinnyameskipun ada peningkatan biaya dari kontrak baru.
Laba bersih perseroan sedikit menurun menjadi USD5 juta (Rp77,63 miliar), turun 13% YoY.
Sebagianbesar disebabkan peningkatan pendanaan yang lebih tinggi akibat dari kenaikan LondonInter-Bank Offered Rate (LIBOR).
Arus Kas Operasional (OCF) perseroan meningkat menjadi USD143 juta (Rp2,22 triliun). Ini karenapeningkatan EBITDA sehingga menghasilkan Arus Kas Bebas (FCF) yang positif sebesarUSD105 juta (Rp1,63 triliun).
Saldo kas sebesar USD218 juta (Rp3,38 triliun) pada akhir semester I 2023.
Kesehatan keuangan perseroan kuat dengan rasio Utang Bersih terhadap EBITDA sebesar1,99x, terendah dalam lima tahun terakhir.
Ini mencerminkan manajemen keuangan yang hati-hati dan disiplin dalam industri yang padat modal.
Komentari tentang post ini