JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) selama enam bulan pertama di 2024, membukukan laba bersih Rp26,55 triliun atau meningkat 5,23 persen dibandingkan perolehan di Semester I-2023 yang senilai Rp25,23 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan BMRI untuk periode berakhir 30 Juni 2024 yang diterbitkan di Jakarta, Rabu (31/7), bank milik negara ini mampu mencatatkan pendapatan bunga dan syariah mencapai Rp72,22 triliun atau melonjak 12,51 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp64,19 triliun.
Namun, beban bunga dan syariah selama enam bulan pertama tahun ini tercatat melambung 37,08 persen (year-on-year) menjadi Rp23,14 triliun, sehingga jumlah pendapatan bunga dan syariah (neto) di Semester I-2024 menjadi Rp49,08 triliun atau setara dengan kenaikan 3,74 persen (y-o-y).
Pada paruh pertama di 2024, Bank Mandiri mencatatkan laba operasional sebesar Rp36,61 triliun atau bertumbuh 6,36 persen (y-o-y).
Lantaran ada beban non-operasional di Semester I-2024 yang senilai Rp625 juta, maka laba sebelum pajak yang dicatatkan BMRI menjadi Rp36,6 triliun atau lebih tinggi 6,27 persen (y-o-y).
Dengan adanya beban pajak di paruh pertama tahun ini yang sebesar Rp7,33 triliun, sehingga laba periode berjalan BMRI menjadi Rp29,27 triliun atau mengalami kenaikan 5,67 persen dibandingkan dengan laba periode berjalan di paruh pertama 2023 yang senilai Rp27,7 triliun.