Penurunan laba sebelum pajak di Semester I-2024 ini dipengaruhi oleh anjloknya perolehan keuntungan (neto) dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang sebesar 44,42 persen (y-o-y) menjadi Rp182 miliar.
Ditambah lagi dengan penurunan penghasilan keuangan sebesar 70,83 persen (y-o-y) menjadi Rp119,42 miliar di saat beban keuangan membengkak 2,92 persen (y-o-y) menjadi Rp114,38 miliar.
Dengan adanya tambahan tekanan dari beban pajak penghasilan di Semester I-2024 yang sebesar Rp650,06 miliar, maka laba periode berjalan yang dicatatkan PTBA menjadi Rp2,05 triliun atau melorot 28,82 persen (y-o-y).
Sementara itu laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di Semester I-2024 senilai Rp2,03 triliun atau merosot 26,98 persen (y-o-y).
Per 30 Juni 2024, jumlah ekuitas PTBA tercatat menurun 9,46 persen menjadi Rp19,52 triliun dari Rp21,56 triliun pada 31 Desember 2023.
Hingga akhir Semester I-2024 total liabilitas perseroan tercatat Rp18,87 triliun atau membengkak 9,71 persen (year-to-date), yang didominasi kewajiban jangka pendek Rp11,85 triliun.
Komentari tentang post ini