Meski mencatatkan rugi bersih, kata Suryandi, posisi neraca TPIA tetap kuat, dengan peningkatan likuiditas USD931 juta per 30 Juni 2020.
“Permintaan keseluruhan tetap sehat dan kami mengharapkan pemulihan yang signifikan di paruh kedua 2020, dengan rebound signifikan sejak fase trough industri petrokimia pada Kuartal I-2020,” ucapnya.
Dia menambahkan, pada Juli 2020, TPIA melunasi lebih awal sebesar USD125 juta atas pinjaman berjangka yang dijamin untuk mengurangi tingkat utang.
Suryandi mengaku, perseroan juga terus berinvestasi pada program transformasi digital di seluruh operasional dan kegiatan keuangan bersama dengan para pemimpin industri dan mitra jangka panjang.
Per 30 Juni 2020, jumlah liabilitas TPIA tercatat sebesar USD1,6 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan posisi di akhir 2019 yang mencapai USD1,69 miliar.
Sedangkan, jumlah ekuitas perseroan per akhir Juni 2020 menurun menjadi USD1,73 miliar dari posisi per 31 Desember 2019 yang sebesar USD1,76 miliar.
Komentari tentang post ini