Pertama, penurunan realisasi pajak menunjukkan adanya potensi masalah dalam pemungutan pajak.
Kedua, penurunan total anggaran pendapatan daerah mengindikasikan adanya ketidakstabilan dalam perencanaan anggaran yang dapat mempengaruhi program pembangunan dan pelayanan publik di Papua Barat.
Pace Jas Merah itu menekankan, utamanya sektor ekonomi kreatif, pariwisata dan tentunya peningkatan SDM melalui pendidikan adalah modal sekaligus investasi daerah.
Menurutnya, sektor ini jangan sampai terdampak defisit fiskal lantaran merupakan kebutuhan mendasar masyarakat yang sudah semestinya mendapat perhatian penuh.
“Pemda juga harus berkomunikasi dengan pemangku kepentingan untuk menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan sektor-sektor unggulan seperti pariwisata, ekonomi kreatif, pertanian, dan perikanan,” jelasnya.
“Selain itu, langkah-langkah antisipatif juga harus dilakukan segera agar defisit tidak semakin melebar, termasuk melakukan rasionalisasi belanja dan memprioritaskan kegiatan yang mendukung pelayanan publik dan pembangunan infrastruktur. Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, Papua Barat dapat berupaya mencegah krisis dan memastikan keberlanjutan ekonomi daerah,” tutup Filep.***
Komentari tentang post ini