PARAPAT-Desakan agar PT Toba Pulp Lestari Tbk (PT TPL) segera hengkang dari Tano Batak terus disuarakan masyarakat.
Selain merusak lingkungan, pengusiran ini dilakukan lantaran perusahaan milik Sukanto Tanoto ini sering melakukan tindakan kriminalisasi terhadap warga.
“TPL melakukan kekerasan di wilayah adat kami yang menyebabkan ada dua belas orang anggota komunitas yang terluka dan berdarah-darah, makan leluhur kami diobrak abrik dan tanaman kami di rusak. TPL sudah banyak menimbulkan penderitaan buat kami. Kami meminta perusahaan itu ditutup,” ujar tokoh Masyarakat Adat Natumingka Natal Simanjuntak.
Menurutnya, PT TPL juga sengaja menciptakan konflik sesama masyarakat .
Bahkan kehadiran PT TPL di wilayah adat mereka telah menimbulkan konflik horizontal sesama masyarakat.
“PT TPL membuat rusak hubungan keluarga, abang-adik tidak saling sapa akibat pecah belah yang dilakukan PT TPL,” jelasnya.
Terkait kriminalisasi yang banyak dialami oleh masyarakat adat, Mangitua Ambarita mengisahkan dampak buruk kehadiran PT TPL di wilayah adat mereka di Sihaporas.
Komentari tentang post ini