Jadi saya minta tidak sembarangan mengumbar kata-kata, apalagi dibungkus dengan tauziah Islam.
Pemerintah saat ini berusaha akuntabel atas pelaksanaan APBN, yang salah satu sumbernya dipungut dari pajak rakyat.
Tiap bulan kita sampaikan berapa penerimaan pajak, digunakan untuk apa, dan apa dampaknya.
Semua itu kita lakukan untuk meningkatkan kepercayaan tax payer kepada pemerintah.
Tetapi dengan entengnya Ustad Basamalah mengeluarkan rujukan haram tentang pajak, terlebih lagi diletakkan dalam basis epistemologi agama yang rapuh.
Saya menghimbau kita bijak memilih guru dan ustad.
Untuk para guru dan Ustad, memetiklah ilmu padi, tidak melontarkan pernyataan yang dengan mudahnya membuat keresahan sosial.
Islam itu kedamaian, dan kemaslahatan, bukan kegaduhan.
Penulis adalah Ketua Badan Anggaran DPR di Jakarta
Komentari tentang post ini