Uskup Maksi punya kecerdasan sosial. Ia memiliki jaringan national dan international yang hebat.
Melayang jauh seperti imajinasinya saat menjadi pelawak.
Tapi kali ini, ia melawak untuk memberikan pendapat kritis di tengah banyaknya pelawak-pelawak karbitan tanpa isi. Daya kritisnya selalu jadi bahan diskusi kaum terdidik.
Juga sering mengusik kemapanan mereka yang enak duduk di kursi empuk hasil keringat masyarakat kecil.
Inilah intelektual sejati. Maksi tampil menjadi seorang sosiolog, yang memang sangat dibutuhkan Keuskupan Labuan Bajo.
Si kecil nan gesit itu tetap sederhana di balik jabatannya sebagai gembala bagi umat Keuskupan Labuan Bajo.
Melawak dan bermusiklah dengan gesit, teman, inilah panggungmu kini.
Selamat bertugas Bapa Uskup Maksi Regus. Proficiat.Â
Komentari tentang post ini