TANGERANG – Masyarakat Kabupaten Tangerang mendesak Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid lebih mengedepankan etika dan netralitasnya sebagai aparatur sipil negara (ASN).
Desakan itu disampaikan warga yang tergabung ormas dalam Satria Muda Merah Putih di depan kantor Bupati Tangerang, Kamis (21/3/2024).
Saat ini sejumlah baliho bergambar wajah Sekda Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid, bertebaran hingga ke pelosok-pelosok wilayah Tangerang, diduga baliho-baliho tersebut sebagai media kampanye Sekda menghadapi Pilkada 2024 mendatang.
Koordinator Aksi, Asmudiyanto menegaskan aksi unjuk rasa tersebut dilakukan untuk mendesak Sekda Kabupaten Tangerang, Moch Maesyal Rasyid untuk lebih menjaga etika, netral dan tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadinya.
“Berdasarkan kondisi dilapangan marak alat peraga kampanye yang mengatasnamakan dirinya sebagai calon Bupati Tangerang,” kata koordinator aksi, di depan kantor Bupati Tangerang, Tigaraksa, Kamis (21/3/2024).
Lebih tegas pihaknya bahkan meminta Sekda saat ini untuk mengundurkan diri jabatan sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang.
Selain tuntutan tersebut, massa juga meminta Moch Maesyal Rasyid untuk memberikan klarifikasi terbuka terkait dengan kinerjanya.
Khususnya pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD), survei pengadaan tanah dan pelaksaan hibah sanitren yang diduga tidak sesuai ketentuan.
“Sejak dari tahun 2019- 2022 terdapat BMD dibawah pengelolaan Sekda diduga pengelolanya tidak sesuai ketentuan. Sehingga berpotensi menimbulkan masalah hukum maupun kehilangan serta berpotensi merugikan daerah,” jelas dia.
“Pelaksanaan Hibah Sanitasi Berbasis Pesantren (Sanitren, Red) pada tahun anggaran 2022 Rp19,5 miliar. Namun, atas pelaksanaan program tersebut diduga tidak sesuai ketentuan berupa terdapat pekerjaan pada pondok pesantren yang asal-asalan,” ungkapnya.
Komentari tentang post ini