JAKARTA – Mantan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sidarto Dhanusubroto, mengaku kecewa dengan Mulyono, nama yang belakangan identik dengan Jokowi.
Seharusnya di pilkada serentak 2023, Jokowi bertindak negrawan, bukannya menjadi juru kampanye di pilkada.
Hal itu diungkap Sidarto yang hadir sebagai Pemerhati masalah publik dalam diskusi yang digelar Imparsial bersama Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis, bertajuk “Dinamika Politik dan Keamanan Jelang Pilkada: Bayang-Bayang Jokowi di Rezim Prabowo”, pada Senin (25/11/2024), di Tebet. Jakarta Selatan.
Di acara itu, hadir Usman Hamid (Pengurus LHKP PP Muhammadiyah, Amnesty International), Ray Rangkuti (Pengamat Politik Lingkar Madani), Iqbal (Perludem), dan Al Araf (Pendiri peneliti senior Centra Initiative dan Indopol).
“Soal Jokowi, kebetulan saya dua periode jadi Wantimpres, saya dekat, mulai dia dari walikota, gubernur, jadi presiden, saya sangat dekat. Tapi enam bulan ini saya kecewa sekali dengan Mulyono. Tulis, enggak apa-apa. Kecewa sekali,” kata Sidarto.