JAKARTA-Ketersediaan sistem teknologi informasi dan komunikasi yang andal menjadi suatu keharusan bagi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), untuk mendukung proses bisnis di wilayah operasional Perusahaan yang luas mencakup seluruh wilayah Indonesia dan Vietnam.
Salah satu inisiatif yang dilakukan oleh SIG adalah akselerasi transformasi menggunakan komputasi awan atau cloud computing dengan bermitra bersama Amazon Web Services (AWS).
Sebagai pemimpin industri semen nasional, saat ini SIG menguasai lebih dari 50% pangsa pasar.
Dalam menjalankan bisnisnya, SIG didukung pabrik semen terintegrasi di 9 lokasi, pabrik pengemasan di 26 lokasi, 8 pabrik penggilingan semen, 7 pelabuhan, 385 distributor dan lebih dari 70.000 toko ritel.
Dengan operasi yang begitu besar, maka diperlukan adanya keandalan teknologi yang kuat dan fleksibel.
Senior Vice President of Group Head Information & Communication Technology di SIG, Anindio Daneswara mengatakan, sejumlah tantangan yang masih dihadapi industri semen saat ini, mendorong SIGmemanfaatkan teknologi cloud untuk meningkatkan keunggulan operasional dan menciptakan peluang yang berkontribusi pada efisiensi dan kinerja keuangan Perusahaan.
“SIG memiliki spektrum operasional yang sangat luas yang didukung ratusan sistem dan aplikasi, termasuk ERP (Enterprise Resource Planning) dan aplikasi khusus yang bersifat kritikal, sehingga membutuhkan dukungan infrastruktur teknologi yang memadai,” kata Anindio Daneswara pada kegiatan AWS Cloud Day Indonesia yang berlangsung di Ritz Carlton Hotel Pacific Place Grand Ballroom, Jakarta, Selasa (26/9/2023).
“Pemanfaatan teknologi cloud diharapkan dapat meningkatkan keandalan dan fleksibilitas dari sistem teknologi informasi dan komunikasi SIG guna menangani kompleksitas dan skala operasional Perusahaan,” ujarnya.
Menurut Anindio Daneswara, teknologi cloud mendukung ketersediaan data dan analytics yang membantu manajemen SIG dalam pengambilan keputusan di seluruh kegiatan operasional Perusahaan.
Hal ini karena teknologi cloud memiliki keunggulan dalam pemrosesan dan penyimpanan data, serta menjadi fondasi dasar agar pemanfaatan data analytics dan AI (artificial intelligence) dapat digunakan dalam Perusahaan.
“Mayoritas dari sistem aplikasi kritikal di SIG sudah beroperasi menggunakan tekonologi cloud pada awal tahun 2022. Pada tahun yang sama, SIG berhasil go live dengan inisiatif big data analytics platform yang menjadi sumber informasi tunggal yang kredibel untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan,” ulasnya.
“Perpindahan dari on-premise menjadi cloud ini diperkirakan meningkatkan kecepatan proses komputasi hingga 1,6 kali dan berkontribusi pada peningkatan efisiensi penggunaan computing resources sebesar 20%. Secara umum, dengan cost leadership dari penggunaan teknologi cloud, kita mempunyai potensi penurunan biaya operasional sekitar 30-40%,” ungkap Anindio Daneswara.
Komentari tentang post ini