“Akom Bantaeng juga merupakan salah satu dari empat unit pendidikan tinggi Kemenperin yang didampingi oleh S4C, sebuah lembaga yang didukung pemerintah Swiss dan BPSDMI untuk melakukan pendampingan pengembangan sekolah dan peningkatan hubungan kemitraan dengan industri,” ujar Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Emmy Suryandari.
Salah satu yang difasilitasi expert dari tim S4C Swiss adalah metode penyusunan kurikulum yang lebih dikenal sebagai DACUM atau Developing a Curriculum, yakni sebuah metode pengembangan kurikulum yang mempermudah dalam menggali kebutuhan kompetensi jabatan yang diterjemahkan dalam sebuah kurikulum pembelajaran.
Akom Bantaeng kini telah memiliki 26 mitra industri di bidang mineral dan logam. Selain itu, unit pendidikan tersebut juga akan menjajaki kerja sama penelitian industri dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Kami mengharapkan dukungan dan support dari industri untuk penyelenggaraan pendidikan Vokasi dalam mendukung ketercapaian sumber daya manusia yang berdaya saing,” ungkap Direktur Akom Bantaeng, Zainal Abidin.
Komentari tentang post ini